Merokok itu Baik tapi lebik baik tidak merokok

By : Akhmad Ulinnuha  Syari’ah 3

Masyarakat indonesia dini ini sempat dibuat resah oleh MUI  yang mengeluarkan fatwa  haramnya seseorang merokok. Sudah barang tentu hal ini menimbulkan deaksi pro dan kontra. Organisasi masyarakat yang responsif dengan kasus ini langsung melakukan kajian  untuk menyikapi fatwa yang menjadi pertanyaan rutin pada mereka seiring  ramainya diperbincangkan kasus ini disetiap media. Salah satu organisasi yang peduli pada hal ini ialah Forum Syari’ah Da’wah ( FDSD ) yang dimotori oleh mahasiswa syari’ah dan Dakwah yang berkecimpung dalam pergerakan mahasiswa islam indonesia  ( PMII ) jepara yang menghasilkan bahwa awal hukum merokok adalah Mubah. Masalah haram dan tidaknya itu tergantung kondisi baik pemakainya ataupun keadaan pemakainya.
Dampak kesehatan menjadi perioritas  utama bagi mereka yang Pro, sedangkan dampak  ekonomi para pegawai pabrik-pabrik rokok yang notabenenya rakyat kecil serta investasi negara yang nantinya akan  turun pasca diharamkannya rokok menjadi alasan mereka yang kontra selain mereka  sendiri yang juga sebagai  konsumen atau penikmatnya.
Saat ramai-ramainya diperbincangkan kasus ini, dalam sebuah majlis taklim seorang ustadz bercerita sedikit kepada santrinya tentang anggapannya bahwa merokok itu baik tapi lebih baik tidak merokok.
Dalam sebuah desa kecil ada tiga pemuda pengangguran yang sehari-hari menghabiskan waktu mereka untuk mencari kesenangan dunia. Saat tengah malam tiga pemuda itu pulang dari pesta rakyat didesa mereka. Ditengah perjalanan satu dari mereka kakiny a tersandung dengan  sebuah botol. dengan fikiran  botol itu berisi minuman yang bisa membuat mereka terbang tanpa beban. Satu dari merekapun memungut dan membuka botol itu.
“ lho…..ternyata botol kosong !!!!!!” kata pemuda itu penuh kecewa. Tidak lama kemudian peristiwa aneh terjadi, angin berhembus kencang keluar dari botol kosong itu membentuk pusaran awan hitam yang besar, suara kencang menakutkanpun terdengar.
“ ha…….ha……….ha…….aakhirnya aku bisa keluar !!!” suara itu tidak lain adalah jin yang terkurung berabad-abad lamanya dalam botol itu. Sebagai ucapan terimakasih atas terbebasnya, jin itupun memberikan hadiah berupa tiga permintaan pada ketiga pemuda itu untuk dikabulkannya. Dengan perasaan takut masing-masing dari mereka mengucapkan permintaan mereka sesuai dengan kesenangan mereka masing-masing. Tanpa pikir panjang si A meminta untuk ditempatkan selama sepuluh tahun bersama ribuan wanita dalam sebuah goa, si B pun begitu tetapi bersama jutaan minuman  keras dari segala merk didunia, dan si C pun sama tapi bersam jutaan rokok dari segala merk didunia yang sudah menjadi hobinya. Sang jin pun menepati janjinya dalam tiga goa berbeda mereka ditempatkan dengan apa yang mereka minta tak ketinggalan makan dan minumpun jin persiapkan.
Waktupun tak terasa sampai sepuluh tahun jin pun datang kembali untuk membuka tiga goa itu. Satu persatu dia buka, goa pertama dia buka terliha ribuan wanita dengan satu laki-laki yang terbujur lemas tak mampu berdiri apalagi untuk memuaskan nafsunya. Goa keduapun dibuka terlihat gunungan botol minuman keras berantakan. Pemuda itupuntak berdaya dengan lumuran busa minuman keras keluar dari mulutnya. Goa ketigapun dibuka…..
“????? Lho…………..kok bisa !!!????!!!” heran jin itu melihat pemuda itu yang diberinya jutaan rokok tampak berdiri gagah bahkan tubuhnya tampak gemuk dan sehat.
“ hai jin………terkutuk kau jin,, kurang ajar….!!!!!!!” Marah besar pemuda itu pada jin. Sang jinpun tambah heran bukannya terimakasih malah pemuda itu marah-marah padahal permintaannya sudak dia kabulkan.
“ hai pemuda apa yang membuatmu marah padahal permintaanmu sudah ku kabulkan !!!“  sahut jin itu yang merasa tidak dihargai.
“ Ya Jelas aku marah, memang betul kau sudah memberikan aku berjuta rokok dari segala merk didunia di goa ini tapi apa tidak kamu pikir bagaimana aku bisa merokok tanpa adanya KOREK API……………!!!!!” jawab pemuda itu dengan tegas.
“ Oh…….Oh………Ya Ya, maaflah kalau begitu, Ha…. Ha……… Ha……” jin itupun malu atas kelalaiannya tidak memberikan korek api pada pemuda itu untuk menikmati jutaan rokoknya itu.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah saat jin itu lupa memberikan korek api tetapi dengan pemuda itu tidak merokok justru dia tambah sehat dan kuat. Dari itu merokok itu baik tapi lebih baik tidak merokok.
Disadur dari cerita Habib Umar al Muthohar dari Semarang.


0 komentar to "Merokok itu Baik tapi lebik baik tidak merokok"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Blog Archive

Web hosting for webmasters